Jumat, 30 September 2011

Hakekat dana bantua gratis

Gatot Jariono 
1. Konsep Manajemen Dana Bantuan Pendidikan Gratis
1). Pembiayaan Pendidikan
Mulyasa (2004) menjelaskan bahwa biaya pendidikan merupakan dasar empiris untuk memberikan gambaran karakteristik keuangan sekolah. Analisis efisiensi keuangan sekolah dalam pemanfaatan sumber-sumber keuangan sekolah dari hasil (output) sekolah dapat dilakukan dengan cara menganalisis biaya satuan. (unit cost) persiswa.

Pembiayaan pendidikan bertitik tolak pada prinsip-prinsip ekonomi, sehingga sebagian besar analisis ekonomi baik mikro maupun makro dapat digunakan untuk menganalisis masalah-masalah pendidikan. Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan instrumental yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dalam setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan, baik tujuan-tujuan yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, biaya pendidikan memiliki peranan yang sangat menentukan. Hampir tidak ada upaya pendidikan yang dapat mengabaikan peranan biaya, sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa biaya proses pendidikan di sekolah tidak akan dapat berjalan. Biaya (cost) dalam pengertian ini memiliki cakupan yang luas, yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga. (Supriadi, 2004:135). Biaya dan mutu pendidikan mempunyai keterikatan secara langsung. Biaya pendidikan memberikan pengaruh yang positif melalui faktor kepemimpinan dan manajemen pendidikan, dan tenaga pendidik yang berkompeten dalam meningkatkan pelayanan pendidikan melalui peningkatan mutu yang berpengaruh terhadap proses belajar-mengajar (Tilaar,1994:57). Sejalan dengan Muslim (2004) menyatakan bahwa biaya adalah salahsatu diantara sekian banyak faktor penentu mutu pendidikan yang tidak dapat dihindarkan yang berfungsi dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar.
Biaya pendidikan yang tertuang dalam pembiayaan pendidikan dalam penelitian ini terbatas pada jenis biaya langsung (direct cost) yang sifatnya budgeter dan tidak langsung (indirect cost) terhadap proses belajar mengajar atau biaya yang diperoleh dan dibelanjakan oleh sekolah.
Hal ini berarti bahwa biaya-biaya yang tidak bersifat budgeter seperti yang dibelanjakan oleh murid untuk kepentingan sendiri seperti kebutuhan alat dan jajan dan biaya kesempatan (opportunity cost) tidak termasuk dalam pembiayaan pendidikan dalam penelitian ini. Demikian halnya pula dengan biaya penyusutan atau depresi seperti nilai bangunan dan nilai sarana tidak diperhitungkan karena sulit diprediksi atau tidak tersedia.
Menurut Mulyasa (2004: 124) biaya yang dikeluarkan selanjutnya dirata-ratakan per komponen pendidikan sebagai biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pendidikan di sekolah per tahun anggaran. Biaya ini merupakan fungsi dari besarnya pengeluaran sekolah serta banyaknya murid disekolah. Demikian, biaya rata-rata ini dapat diketahui dengan cara membagi seluruh jumlah pengeluaran sekolah perkomponen dengan jumlah murid di sekolah pada tahun yang bersangkutan.
Seiring dengan berkembangnya pemerintahan pemberlakuan otonomi daerah melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka pemerintah menyelaraskan penetapan strategi pendidikan yang disebut sebagai kemitraan. Pemerintah atau negara menyelenggarakan pendidikan dengan membangun sekolah sebanyakp-banyaknya sesuai dengan kemampuannya. Untuk menutupi kekurangannya, pemerintah bekerja sama dengan pihak masyarakat melalui komite sekolah guna menutupi pembiayan pendidikan yang berlansung di dalamnya.
Daftar Pustaka
Mulyasa,E. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyasa. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.

Mulyana.2010. Rahasia Menjadi Guru Hebat,Memotivasi Diri Menjadi Guru Luar Biasa. Jakarta:Grasindo.

Munandir.2009.Kapita Selekta Pendidikan.Jakarta: AV. Publisher.

Permendiknas, No. 49,19,15, 13 Tahun 2007, Jakarta: Sinar Grafika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar